FLAS VORTEXT

....................

SELAMAT DATANG PENGUNJUNG BLOG SMP ISLAM BOJONG. KABUPATEN PEKALONGAN. 51156

Senin, 25 November 2013

Upacara Hari Guru Nasional dan Hari Ulang tahun ke 68 PGRI

Upacar Hari Senin ini adalah bertepatan dengan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang tahun ke 86 PGRI, dalam upacara kali ini guru sebagai petugas upacara, Saya selaku pemipin upacara kali ini merasa sangat grogi karena baru pertama kali menjadi petugas upacara, dan anak-anak pun terlihat ada yang tertawa, dan senyam-senyum karena upacara kali ini tidak seperti upacara biasa karena Bapak Ibu guru yang menjadi petugas upacara dalam rangka hari guru nasional dan hari ulang tahun ke 86 PGRI terang Bapak Bambali, S.Pd. selaku pemimpin upacara.
Upacara yang berlangsung sangat hikmat dan dipimpin langsung oleh kepala sekolah, dan amanat upacara dengan isi sambutan menteri pendidikan dan kebudayaan,,,
berikut isi sambutannya.....

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
SAMBUTAN
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DALAM PERINGATAN HARI GURU NASIONAL 2013

DAN HARI ULANG TAHUN KE-68 PGRI
SENIN, 25 NOVEMBER 2013
Assalamu’alaikum wr. wb.
Selamat pagi dan salam sejahtera.
Alhamdulillah, marilah kita senantiasa memanjatkan puji dan syukur ke
hadirat Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
pada pagi hari ini, kita masih bisa bersama-sama mengikuti upacara peringatan Hari
Guru Nasional (HGN) tahun 2013 dan HUT ke-68 PGRI dalam keadaan sehat wal
afiat.
Sebelumnya, marilah sejenak kita tundukkan kepala seraya memanjatkan doa
untuk para guru dan tenaga kependidikan yang telah mendahului kita berpulang ke
haribaan Allah, Tuhan Yang Mahakuasa. Semoga mereka senantiasa mendapatkan
ampunan dan kasih sayang-Nya.
Dalam kesempatan ini, izinkan saya atas nama pribadi dan pemerintah
menyampaikan ucapan terima kasih, apresiasi, dan penghargaan setinggi-tingginya
atas prestasi, dedikasi, tanggung jawab, dan segala ikhtiar yang telah dilakukan oleh
para guru, tenaga kependidikan dan masyarakat dalam memajukan dunia
pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hadirin yang kami hormati,
Kita semua menyadari dan memahami tentang arti penting dan mulianya
pendidikan, tetapi di balik itu kita juga menyadari bahwa tantangan dan persoalan
yang kita hadapi semakin berat, rumit, dan kompleks, terutama dalam rangka
mempersiapkan generasi 2045, 100 tahun Indonesia merdeka, dan kejayaan
Indonesia.
Kalau kita cermati struktur penduduk kita pada tahun 2010, terdapat 46 juta
anak usia 0 sampai 9 tahun dan 44 juta anak usia 10 sampai 19 tahun. Jadi,
sekarang ini kalau kita ingin mempersiapkan generasi 2045, tidak ada pilihan lain
kecuali harus memperkuat layanan, baik akses maupun kualitas pendidikan kita,
mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi. Pada tahun 2045, mereka akan berusia 35
sampai 44 tahun dan 45 sampai 55 tahun. Merekalah yang akan memimpin dan
mengelola bangsa dan negara yang kita cintai ini. Mereka harus kita bekali dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan zamannya. Mereka harus
memiliki kemampuan berpikir orde tinggi, kreatif, inovatif, berkepribadian mulia, dan
cinta pada tanah air, serta bangga menjadi orang Indonesia, sebagaimana yang
digagas dalam Kurikulum 2013.
Untuk itu, prinsip yang kita kembangkan adalah memberikan layanan
pendidikan sedini mungkin (start earlier) melalui gerakan PAUD, memberikan
kesempatan bersekolah setinggi mungkin (stay longer) melalui pendidikan
menengah universal (PMU), dan peluasan akses ke perguruan tinggi. Selain itu, kita
perlu memperluas jangkauan dan menjangkau mereka yang tidak terjangkau (rich
wider) melalui program bantuan siswa miskin (BSM), Bidikmisi, dan sarjana
mendidik di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (SM3T).
Kita ingin agar anak-anak kita di manapun berada dan apapun latar belakang
sosial dan ekonominya dapat memperoleh layanan pendidikan setinggi mungkin.
Pendidikan tersebut harus terjangkau dan berkualitas. Guru dan tenaga
kependidikan menjadi faktor penentunya sehingga mau tidak mau harus kita
tingkatkan ketersediaan dan profesionalitasnya.
Hadirin yang berbahagia,
Sengaja tema yang diambil dalam peringatan HGN tahun 2013 dan HUT
ke-68 PGRI ini adalah “Mewujudkan Guru yang Kreatif dan Inspiratif dengan
Menegakkan Kode Etik untuk Penguatan Kurikulum 2013.” Hal ini dimaksudkan
untuk menjawab berbagai persoalan dan tantangan yang saya sebutkan di atas.
Sekarang ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang melakukan
penataan sistem pendidikan guru, pelatihan berkelanjutan, pelindungan, dan
peningkatan kesejahteraan guru. Saya juga memberikan dukungan penuh agar
PGRI bisa menjadi organisasi profesi guru yang kuat sehingga menghasilkan guru
yang mampu mengembangkan kemampuannya secara mandiri, mampu sebagai
sumber inspirasi dan keteladanan, kreatif, inovatif, dan menegakkan kode etik guru
sebagai profesi. Kita semua berharap para guru dan tenaga kependidikan kita
menjadi pembelajar dan pendidik sejati.
Dengan demikian, kurikulum 2013 yang digagas untuk mempersiapkan
generasi 2045, generasi yang mampu berpikir orde tinggi, kreatif, inovatif,
berkepribadian mulia, dan cinta pada tanah air, serta bangga menjadi orang
Indonesia, dapat diwujudkan. Kami mengajak semua pemangku kepentingan untuk
bekerja keras, bersungguh-sungguh, dan bekerja sama. Insya Allah, cita-cita mulia
tersebut dapat segera kita wujudkan.
Hadirin yang saya hormati,
Akhirnya, sekali lagi kami ucapkan Dirgahayu Hari Guru Nasional 2013 dan selamat
Hari Ulang Tahun ke-68 Persatuan Guru Republik Indonesia. Semoga kita semua
dapat meningkatkan kualitas pendidikan kita dan mudah-mudahan apa yang kita
lakukan termasuk bagian dari amal kebajikan.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Jakarta, 25 November 2013
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,





Mohammad Nuh

0 komentar:

Posting Komentar